Jenewa – Laporan terbaru dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan bahwa tahun 2025 secara resmi menjadi tahun terpanas dalam sejarah modern, dengan suhu rata-rata global naik 1,46°C di atas tingkat pra-industri. Data ini dikumpulkan dari lebih dari 180 negara dan dikonfirmasi oleh lembaga iklim internasional.
Kenaikan suhu ekstrem ini menyebabkan kebakaran hutan besar-besaran di Australia, kekeringan di Afrika Utara, serta gelombang panas mematikan di Eropa Selatan. Dampaknya terasa luas terhadap sektor pertanian, kesehatan publik, dan ketahanan pangan global.
WMO memperingatkan bahwa tanpa langkah drastis untuk mengurangi emisi karbon, dunia berisiko melampaui batas 1,5°C dalam lima tahun ke depan, yang dapat memicu bencana iklim permanen.
Banyak negara menyerukan percepatan transisi energi bersih dan penghentian investasi pada bahan bakar fosil, namun tantangan ekonomi dan politik masih menjadi hambatan utama.