London – Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak secara resmi mengumumkan pembubaran parlemen pada Rabu (29/10/2025) malam. Dalam pernyataannya di Downing Street, Sunak mengatakan bahwa pemilu dini akan digelar pada 20 Januari 2026 untuk memberikan “mandat baru dari rakyat” setelah gejolak politik dan ekonomi melanda Inggris selama setahun terakhir.
Keputusan ini muncul setelah meningkatnya tekanan dari oposisi Partai Buruh yang menuduh pemerintah gagal menangani krisis biaya hidup dan stagnasi ekonomi pasca-Brexit. Survei terbaru menunjukkan dukungan terhadap Partai Konservatif merosot hingga di bawah 25%, menandakan potensi kekalahan besar bagi kubu pemerintah.
Sunak menyatakan bahwa pemerintahnya telah bekerja keras memulihkan stabilitas fiskal dan menurunkan inflasi, namun mengakui bahwa “tantangan ke depan membutuhkan suara baru dan energi baru.” Ia menegaskan bahwa pemilu mendatang akan menjadi momen penting bagi masa depan ekonomi Inggris.
Para analis politik menilai pembubaran parlemen ini sebagai langkah strategis untuk mencegah semakin menurunnya dukungan publik menjelang musim dingin yang diprediksi akan memperburuk kondisi ekonomi nasional.